55 Contoh Pantun Penutup Pidato Singkat dan Jelas
Setiap pidato tentunya memiliki penutup yang bisa menjadi closing statement. Nah kebanyakan dari kita juga menutup pidato dengan memberikan pantun sehingga bisa memperbaiki mood atau mencairkan suasana
Tapi kita sering bingung buat mencari beberapa referensi pantun penutup buat pidato baik itu secara formal maupun informal. Dan Pada kesempatan kali ini jangan khawatir karena kami akan memberikan beberapa contohnya buat kalian
Yang namanya pantun tentu saja terdiri dari 4 baris dengan sajak ab ab atau aa aa. Nah disinilah pentingnya buat memilih contoh kata yang tepat sehingga pantun yang dibuat juga bisa berkaitan dengan isi pidato dan memiliki makna atau amanat.
Baca juga : Kata Romantis 14 Februari
Berikut contohnya :
Berbaris apel namanya syaf,
Magrib datang matahari terbenam,
Bila ada salah kuharapkan maaf,
Akhir kata kuucapkan salam
Pagi hari mencari nafkah,
Pergi ke pasar dengan becak,
Yang bertemu pasti berpisah,
Salam terakhir hanya penjarak
Artis selebriti memainkan adegan,
Buat membuat film baru,
Sebelum semua kita usaikan,
Jawab salam yang terakhirku
Kota Mekah di negeri Arab,
Tempat orang naik haji,
Salam pertama tak terjawab,
Semoga gak kuulangi lagi
Hari Sabtu cuci sepatu,
Sepatu dijemur di pagi hari,
Sampai bertemu di lain waktu,
Salam pembuka mempertemukan lagi
Pergi swalayan membeli beras,
Sampai ke rumah menanak nasi,
Salam pembuka gak terbalas,
Kuulangi sekali lagi, Assalamualaikum
Main ke Taman Mini,
Pulangnya membeli Soto,
Beta berada di mimbar ini,
Buat membawa pidato.
Anak gembala menggiring sapi,
Sapi lelah mukanya pucat,
Pada kesempatan berbahagia ini,
Izinkan beta memberi amanat.
Pendidikan karakter penting sekali,
Harus diajarkan setiap hari,
Entah nanti gak bersua lagi,
Jangan malu buat berselfi.
Bertengkar tak ada guna,
Menang jadi abu kalah jadi arang,
Jangan malu buat bertanya,
Beta gak memakan orang.
Putih-putih bunga melati,
Harum mewangi di pagi hari,
Pidato beta cukup disini,
Jika rindu harap hubungi.
Mandi lumpur rambut berdaki,
Setalah kering berwarna putih,
Jangan pandang menatap sekali,
Beta sudah punya kekasih.
Bawa pinangan ke penghulu,
Hadiahkan dia sebungkus roti,
Maaf jika daku malu-malu,
Di depan ada pujaan hati.
Jari telunjuk buat menunjuk,
Cincin kawin di jari manis,
Kulihat teman-teman sudah ngantuk,
Tenang saja, pidatonya sudah habis.
Ke pulau seberang membawa barang,
Subuh hari berangkat berlayar,
Kalo pidatoku kurang panjang,
Silakan undang lagi, tapi bayar.
Burung elang si burung buas,
Jinak-jinak burung merpati
Kalau sohiban belum puas,
Besok bisa kita ulang lagi.
Tahanlah pondok dengan kayu,
Buat tempat makan berdua,
Jangan pada bubar dahulu,
Mari kita berdo’a bersama.
Sungguh enak ikan tuna,
Oleskan cabe menjadi pedas,
Cukup sekian dari beta,
Karna materinya sudah kandas.
Pergi berburu ke dalam hutan,
Bertemu rusa belang kaki,
Hanya itu yang bisa beta sampaikan,
Karena betapun sudah lelah berdiri (www.sibakua.com)
Di China ada pendeta,
Berpidato tak henti cakap,
Semua sibuk entah mengapa,
Sehingga salam penutup tak terjawab.
Bertamasya ke penangkaran,
Melihat tiga anak buaya,
Jika ada yang ingin ditanyakan,
Silakan, sebelum beta lupa materinya.
Jalan-jalan ke Taman Mini,
Singgah sebentar membeli kuaci,
Pidato beta sampai disini,
Lain waktu kita sambung lagi.
Sungguh enak sayur buncis,
Dipulam bulat si buah pete,
Kututup pidato waktu sudah habis,
Bapak Kepala sudah mengode.
Tebal bulunya si beruang kutup,
Cairan es ia jadikan minum,
Sebelum acara kita tutup,
Kuucapkan Wassalamu’alaikum (baca salam)
Ternak-ternak si ikan teri,
Teri diternak dalam kolam,
Karena telah sampai di penghujung materi,
Kuakhiri dengan salam (baca salam)
Mahal harganya si batu bacan,
Bacan dibeli dari Pesisir Selatan,
Salam penutup daku ucapkan,
Semoga semua dalam Lindungan-Nya (baca salam)
Gudang penyimpan si benih padi,
Padi dibawa ke tengah sawah,
Semoga kita bertemu lagi,
Salam penutup jadi pemisah (baca salam)
Motor matic tak pakai rantai,
Panaskan mesin di pagi hari,
Berpisah bukannya bercerai,
Semoga salam mempertemukan lagi (baca salam)
Gunung Kelud si Gunung Merapi,
Sungguh indah gunung Rinjani,
Sebelum kumulai pidato ini,
Izinkan beta menyapa hadirin sekalian.
Berburu ke padang ilalang,
Bertemu rusa hitam belangnya,
Selagi waktu masih panjang,
Beta akan sampaikan sepatah dua kata.
Cantik nian pulau sikuai,
Pasirnya putih teramat indah,
Sebelum materi daku mulai,
Marilah serentak mengucap Basmallah.
Burung indah burung merpati,
Terbang melayang gaklah tinggi,
Senang rasanya hati ini,
Bisa berdiri lagi di mimbar ini.
Makan bubur jangan diaduk,
Karena terasa begitu nikmat,
Jangan loyo jangan mengantuk,
Pagi-pagi harus semangat.